Di Cebu City, Filipina, gw berkesempatan untuk menyaksikan langsung perayaan Sinulog, salah satu festival keagamaan terbesar di Filipina.
Sejarah Sinulog Festival
Sinulog Festival berasal dari kata “Sinulog”, yang berarti “tarian yang berputar”.
Pada tahun 1521, Ferdinand Magellan tiba di Cebu dan menyebarkan agama Katolik ke penduduk lokal. Peristiwa inilah yang dipercaya menjadi cikal bakal festival Sinulog.
Festival ini awalnya hanya dirayakan oleh umat Katolik Filipina. Namun, seiring berjalannya waktu, festival ini menjadi semakin populer dan menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia.
Perayaan Sinulog Festival
Perayaan Sinulog Festival berlangsung selama sembilan hari, mulai dari tanggal 8 hingga 17 Januari. Perayaan ini dimulai dengan misa di Basilica Minore del Santo Niño, yang dihadiri oleh ribuan umat Katolik.
Puncak perayaan Sinulog Festival adalah parade yang diikuti oleh ribuan penari yang mengenakan kostum tradisional dan membawa patung Santo Niño. Parade ini berlangsung di sepanjang jalan utama kota Cebu.
Kesimpulan
Sinulog festival merupakan perpaduan antara budaya dan agama yang kental, yang sangat meriah dan menarik. Cebu City adalah kota yang sangat menarik untuk dikunjungi. Kota ini memiliki budaya dan sejarah yang kaya.
Tips untuk Menyaksikan Sinulog Festival
- Buatlah rencana perjalanan dari jauh-jauh hari, karena festival ini sangat populer dan hotel-hotel di Cebu City biasanya sudah penuh dipesan.
- Bawalah pakaian yang nyaman dan sepatu yang empuk, karena kamu akan banyak berjalan kaki selama festival berlangsung.
- Siapkan kamera untuk mengabadikan momen-momen indah selama festival berlangsung.