Luang Prabang's morning alms

Luang Prabang: Saksi Bisu Tradisi Seribu Tahun

Gw berkesempatan untuk menyaksikan tradisi alms-giving, salah satu tradisi Buddha di Luang Prabang, Laos.

Tradisi alms-giving adalah tradisi di mana umat Buddha memberikan makanan kepada para biksu. Tradisi ini telah berlangsung selama ribuan tahun di Asia Tenggara, termasuk di Luang Prabang.

Untuk menyaksikan prosesi para biksu ini lu harus bangun pagi-pagi sekali.

Tradisi alms-giving

Tradisi alms-giving berasal dari India kuno. Tradisi ini didasarkan pada ajaran Buddha bahwa para biksu seharusnya hidup sederhana dan mengandalkan sumbangan dari umat Buddha untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Tradisi alms-giving biasanya dilakukan pada pagi hari, sebelum matahari terbit. Para biksu berjalan kaki dari kuil ke kuil untuk menerima makanan dari umat Buddha.

Para umat Buddha biasanya menyiapkan makanan untuk para biksu, seperti nasi, kue, buah-buahan, dan minuman. Makanan ini kemudian diletakkan di nampan dan diletakkan di pinggir jalan.

Para biksu berjalan melewati nampan-nampan tersebut dan mengambil makanan dengan menggunakan mangkuk. Mereka kemudian menyantap makanan tersebut di tempat yang telah disediakan.

Pengalaman menyaksikan tradisi alms-giving

Bangun sekitar pukul 05.00 pagi, gw langsung bersiap-siap lalu menuju ke salah satu jalan utama kota ini dimana terdapat sebuah kuil yang cukup besar.

Gw disambut oleh suasana pagi yang sangat tenang dan damai. Udaranya masih sangat segar dan kabut tipis masih menyelimuti kota.

Tak lama kemudian, para biksu berjalan dari arah kuil. Mereka mengenakan jubah berwarna jingga dan berjalan dengan langkah yang tenang.

Penduduk lokal berbaris duduk di pinggir jalan memberikan beragam makanan untuk para biksu yang lewat.

Prosesi ini berlangsung dengan penuh khidmat, dalam suasana pagi yang tenang dan damai.

Kesimpulan

Tradisi alms-giving adalah salah satu tradisi yang paling menarik di Luang Prabang. Tradisi ini merupakan saksi bisu sejarah dan budaya Buddha yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

Leave a Reply