Candi Sukuh adalah sebuah candi Hindu yang terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-15.
Sejarah Candi Sukuh
Candi Sukuh dibangun oleh Raja Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit. Candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan dan ritual agama Hindu.
Candi Sukuh dibangun dengan gaya arsitektur yang unik dan kontroversial. Candi ini memiliki bentuk yang berbeda dengan candi-candi Hindu lainnya di Indonesia. Candi Sukuh memiliki bentuk yang lebih sederhana dan tidak memiliki candi induk. Candi ini juga memiliki banyak ornamen yang menggambarkan unsur-unsur seksualitas.
Bentuk dan Ornamen Candi Sukuh
Candi Sukuh terdiri dari tiga teras yang berundak. Teras pertama merupakan teras terluas dan merupakan tempat untuk upacara. Teras kedua merupakan teras yang lebih sempit dan merupakan tempat untuk ritual. Teras ketiga merupakan teras yang paling sempit dan merupakan tempat untuk pemujaan.
Ornamen-ornamen yang menggambarkan unsur-unsur seksualitas dapat ditemukan di berbagai bagian candi, seperti pada relief, arca, dan lingga-yoni.
Salah satu ornamen yang paling terkenal di Candi Sukuh adalah arca Lingga Yoni. Arca ini menggambarkan dua organ seksual manusia, yaitu lingga dan yoni. Arca ini melambangkan kesuburan dan kehidupan.
Makna Candi Sukuh
Makna Candi Sukuh masih menjadi misteri hingga saat ini. Ada beberapa pendapat mengenai makna Candi Sukuh.
Menurut salah satu pendapat, Candi Sukuh merupakan tempat untuk pemujaan dewa-dewi Hindu, seperti Dewi Sri, dewi kesuburan.
Menurut pendapat lain, Candi Sukuh merupakan tempat untuk ritual kesuburan. Ritual ini dilakukan untuk memohon kesuburan bagi para petani.
Menurut pendapat lain lagi, Candi Sukuh merupakan tempat untuk ritual pemujaan arwah leluhur.
Penutup
Candi Sukuh adalah sebuah candi yang unik dan kontroversial. Candi ini memiliki bentuk dan ornamen yang berbeda dengan candi-candi Hindu lainnya di Indonesia. Candi ini juga memiliki makna yang masih menjadi misteri hingga saat ini.